Medan | Jurnal Asia
Dosen Al-Islam dan Muhammdiyah serta para guru SMA/SMK, SMP dan kader Muhammadiyah mengikuti bedah buku “Muhammadiyah Jawa” di kampus pascasarjana Muhammadiyah Sumut Jalan Denai Medan, Selasa (24/5).
Wakil Rektor 1 Dr Muhammad Arifin Gultom MH menyebutkan, kegiatan tersebut digelar Pusat Studi Islam dan Muhammadiyah (PSIM) bekerjasama dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI-SU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Dijelaskannya, buku Muhammadiyah Jawa tersebut ditulis Ahamad Najib Burhani PhD, peneliti LIPI dan Wakil Ketua Majelis Pustaka PP Muhammadiyah. “Pemilihan buku ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para Dosen Al-Islam dan Muhammdiyah, para guru serta para kader Muhammadiyah di berbagai tingkatan,” ungkapnya.
Bedah buku dibuka secara resmi Dr Muhammad Arifin Gultom yang dalam sambutannya mengatakan, sebagai organisasi besar di tanah air, maka banyak peneliti berkeinginan untuk mengkaji Muhammadiyah lebih dalam. Kajian tentang Muhammadiyah selain lakukan internal Muhammadiyah juga banyak dilakukan pihak eksternal.
Muhammad Arifin menilai, buku Muhammadiyah Jawa menarik untuk dibedah karena mengandung informasi seputar pengembangan dakwah Muhammadiyah di Jawa, khususnya Kauman Yoqyakarta.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Prof Dr Nawir Yuslem MA berharap bedah buku ini dapat memperkaya perspektif keberagaman Muhammadiyah.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Prof Dr Nawir Yuslem MA berharap bedah buku ini dapat memperkaya perspektif keberagaman Muhammadiyah.
Ketua Pusat Studi Islam dan Muhammadiyah (PSIM) ini, mengharapkan dengan kegiatan bedah buku ini, dapat memberikan pemahaman yang lebih konprehensif tentang Muhammadiyah. Secara terpisah, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI-SU) Syaiful Hadi JL mengatakan, tradisi bedah buku akan terus dilakukan MPI-SU untuk mengembangkan tradisi dan spirit letarasi yang lebih kuat dikalangan warga Muhammadiyah.
Menurut Syaiful, Muhammadiyah Sumatera Utara dalam lima tahun ke depan memiliki program unggulannya yakni Gerakan Muhammadiyah Membaca. Program ini, memiliki banyak turunannya, seperti pengembangan Pustaka Persyarikatan, Pustaka Masjid, Pustaka Mandiri. Katanya, MPI Wilayah, akan menjalin kerjasama dengan banyak pihak untuk menyukseskannya.
Bedah buku Muhammadiyah Jawa, selain menghadirkan langsung penulis bukunya Ahmad Najib Burhani juga menghadirkan Pembanding Utama, Dr Faisar Ananda Arfa MA dan Moderator Muhammad Kadri MSc.
Ahmad Najib menjelaskan, dengan mengusung visi “Islam berkemajuan” sebenarnya Muhammadiyah ingin menegaskan eksistensinya sebagai bagian dari “warga dunia”. Sebagai implikasinya, Muhammadiyah harus mulai siap terbuka untuk saling berbagi (sharing) dan sekaligus berkompetisi bukan hanya di level lokal dan nasional, tapi juga global. “Di Muhammadiyah itu tidak monolitik. Sama dengan Islam yang karakternya tidak tunggal. Karakter inilah yang menjadikan Muhammadiyah unik,” ujar Najib.
Dalam acara bedah buku ini, Najib langsung tampil sebagai pembicara utama. Sedangkan yang menjadi pembanding adalah Dr Faisar Ananda Arfa, cendekiawan Muhammadiyah Sumut yang juga dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut).
Mengkritisi buku buku ‘Muhammadiyah Jawa’ ini, Faisar mengatakan, karena bukan merupakan resensi buku, maka ia lebih menonjolkan aspek kritisi yang mencoba mengeksplorasi kekurangan yang mungkin tampak dari metode dan konten buku yang dibedah.
Menandai bedah buku Muhammadiyah Jawa, penulisnya Ahmad Najib Burhani menyerahkan buku kepada Dr Muhammad Arifin, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Nawir Yuslem dan Wakil Ketua PW Aisyiyah Emita Sabri MSi.
(swisma)
(swisma)
- See more at: http://www.jurnalasia.com/2016/05/25/guru-dan-dosen-ikuti-bedah-buku-muhammadiyah-jawa/#sthash.XKpo2ZAm.dpuf
Comments
Post a Comment